6 Teknologi yang Menjadi Senjata Perang Modern
Perang yang paling mematikan dalam sejarah, jika dihitung total
korban jiwa sejak berlangsung, adalah Perang Dunia II. Perang ini
memakan korban sebanyak 60-85 juta korban jiwa. Berikutnya adalah
rangkaian perang saat invasi pasukan Mongolia yang diawali pada era
Genghis Khan.
Senjata perang juga turut mengalami perkembangan dalam sejarah
peradaban manusia. Awalnya, persenjataan perang terdiri dari peralatan
manual seperti busur dan panah. Perkembangan teknologi membuat perang
berkembang dan berlangsung memanfaatkan sistem otomatis seperti pesawat
tempur, senjata laser, senjata tempur tanpa awak, hingga bom nuklir.
Saat ini beberapa teknologi telah berkembang menjadi senjata perang
modern. Berikut 6 teknologi perang yang kini banyak digunakan dan
diandalkan dalam peperangan modern.
1. Senjata Nuklir
Senjata nuklir, yang terkenal lewat bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, sejauh ini merupakan senjata yang paling menghancurkan. Senjata ini memiliki energi yang berasal dari reaksi nuklir, yang kemudian dilepaskan untuk menghasilkan ledakan yang luar biasa menghancurkan. Bom atom yang pertama kali digunakan dalam perang dikembangkan pada Proyek Manhattan untuk Perang Dunia II.
Proyek Manhattan, yang dimulai pada 1939, menjadi program riset rahasia yang paling terkenal saat ini. Bom atom yang pertama diledakkan pada 16 Juli 1945 di wilayah New Mexico. Ledakan tersebut memiliki kekuatan lebih dari 15.000 ton TNT. Pada Agustus 1945, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Bom ini secara efektif mengakhiri perang dunia kedua dan sejauh ini menjadi satu-satunya penggunaan senjata nuklir di dalam perang.
Penggunaan bom atom pada Perang Dunia II mengubah situasi politik dan keamanan global. Hanya beberapa negara yang menguasai senjata tersebut atau diduga sedang mengembangkannya. Negara yang sejauh ini diketahui menguasai senjata nuklir adalah Amerika Serikat, Uni Soviet (dilanjutkan Rusia), Britania Raya, Prancis, Cina, India, Pakistan, dan Korea Utara. Israel juga dikabarkan menguasai senjata nuklir meski selalu membantah kebenaran kabar tersebut. Keberadaan senjata nuklir telah mengubah percaturan perang global dan berpotensi mengancam keberlangsungan hidup umat manusia.
2. Pesawat Siluman
Pesawat siluman membantu pilot menghindari deteksi musuh saat terbang. Pesawat ini memiliki teknologi canggih yang dapat menyamarkan bayangan pesawat, spektrum frekuensi radio, serta emisi radar dan inframerah. Teknologi pada pesawat siluman mampu meningkatkan peluang keberhasilan karena membuat serangan sulit dideteksi musuh.
Ide tentang pesawat siluman dimulai pada Perang Dunia I dimana Jerman bereksperimen menggunakan Cellon, material penutup transparan yang mampu menurunkan keterlihatan dari pesawat militer. Akan tetapi, pantulan sinar matahari dari material tersebut justru membuat pesawat menjadi semakin terlihat.
Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara yang menggunakan pesawat siluman dalam peperangan. Mereka sempat menggunakannya saat invasi ke Panama, Perang Teluk pertama, konflik Kosovo, Perang Afghanistan, Perang Irak, dan intervensi militer di Libya. Selain efektif dalam melancarkan serangan, teknologi pesawat siluman juga memudahkan masuk ke teritori musuh untuk tujuan pengintaian dan mempelajari medan pertempuran.
3. Drone
Senjata drone, atau unmanned aerial vehicles, memungkinkan militer melancarkan gencatan senjata selama perang sembari menjaga keamanan dan keselamatan pasukan pada medan pertempuran. Drone memberi keamanan bagi pilot dan membantu mengurangi korban militer dalam peperangan.
Akan tetapi, penggunaan drone sebagai senjata militer mulai dipertanyakan. Pada Maret 2009, drone milik Israel meluncurkan rudal yang membunuh 48 penduduk Palestina di jalur Gaza. Drone diperkirakan akan menjadi senjata strategis dalam peperangan modern untuk melakukan tugas pengintaian, penyelamatan, pengisian bahan bakar, dan terlibat dalam pertempuran langsung di udara.
4. Senjata Luar Angkasa
Senjata luar angkasa merupakan senjata yang menyerang wilayah tertentu dari luar angkasa, atau menyerang sistem luar angkasa dari wilayah bumi. Sepanjang Perang Dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet berlomba mengembangkan senjata luar angkasa yang menimbulkan memanasnya situasi politik global.
Meski penggunaan senjata luar angkasa masih menjadi kontroversial, Amerika Serikat, Rusia, dan Cina sukses mengembangkan senjata anti satelit. Berbagai pengujian telah sukses dijalankan, meski beberapa diantaranya menimbulkan reaksi kontra, misalnya pada rudal anti satelit Cina pada 2007 yang menghancurkan salah satu satelit pemantau cuaca negara lain.
Senjata luar angkasa dibagi pada dua jenis yaitu earth-to-space dan space-to-earth. Earth-to-space merupakan jenis senjata yang diluncurkan dari bumi untuk menghancurkan sistem atau perangkat yang mengorbit bumi dari luar angkasa. Sedangkan space-to-earth merupakan senjata yang memanfaatkan sistem orbit luar angkasa untuk menghancurkan wilayah tertentu. Fisikawan Jerman bernama Hermann Orbeth merupakan salah satu ilmuwan yang mengembangkan rencana pengembangan senjata bagi Jerman di Perang Dunia bernama “Sun gun”, atau heliobeam. Senjata ini memantulkan sinar matahari menuju titik pusat dari bumi.
5. Teknologi Fly By Wire
Teknologi fly-by-wire menggantikan kendali pesawat manual dengan tampilan elektronik memanfaatkan sinyal komputer dan ditransmisikan lewat kabel. Teknologi ini bertujuan membuat panduan dan kendali komputer yang lebih tepat. Teknologi fly-by-wire juga dapat secara otomatis menstabilkan pesawat, tanpa bergantung pada input manual dari pilot.
Teknologi fly-by-wire terus mengalami perkembangan dalam berbagai bentuk seperti fly-by-optic, power-by-wire, fly-by-wireless, dan Intelligent Flight Control System. Teknologi ini berkembang pada Perang Dingin dan kini mulai digunakan pada penerbangan komersil seperti yang dilakukan oleh Airbus dan Boeing.
6. Kapal Selam
Serangan kapal selam yang pertama kali sukses diluncurkan terjadi pada Perang Sipil Amerika. Pada Februari 1864, kapal selam CSS H.L Hunley berhasil menenggelamkan USS Housatonic di perairan South Carolina. Kapal selam mulai banyak digunakan pada Perang Dunia I. Saat ini, kapal selam menjadi salah satu teknologi yang wajib dimiliki dalam persenjataan militer.
Dalam pertempuran militer, kapal selam memiliki banyak fungsi lainnya. Kapal selam dapat melindungi pesawat pengangkut, bertindak sebagai blokade, menyimpan rudal balistik, melakukan pengintaian, melancarkan serangan darat, dan menyiapkan serangan khusus/kejutan. Selain penggunaan militer, kapal selam juga dapat digunakan untuk tujuan pariwisata dan penelitian arkeologi.
0 komentar:
Posting Komentar